Klik "ide judul blog" untuk membaca tulisan ide dari judul blog...

Rabu, 16 Juli 2014

Melakukan yang Kebalikannya...

sumber foto: pmkmipaugm.blogspot.com

Kehidupan ini begitu singkat. Kita hidup kemudian mati. Namun, hidup ini juga bisa tidak singkat, bagaikan sebuah permainan lari estafet. Kita berlari membawa sebuah tongkat, kemudian mengopernya (memberikannya) lagi ke orang lain.

Kehidupan ini dapat seperti permainan estafet jika kita mempunyai sebuah misi hidup yang panjang (besar). Sehingga kita membutuhkan regenerasi, kita membutuhkan orang lain di luar dari diri kita untuk meneruskan misi kita. Misi hidup yang panjang tidak mesti mengingkari adanya alam lain setelah kehidupan, jika misi tersebut berorientasi pada alam setelah kehidupan.

Menyangkut soal regenerasi terdapat beberapa cara yang berbeda, bahkan unik untuk setiap orang dalam mengoper (memberikan) tongkat estafetnya. Seseorang yang dulunya hidup sebagai gelandangan, masalah sehari-harinya masih berkutit pada masalah makanan, maka dalam mengoper tongkat estafetnya dia tidak akan membiarkan keturunannya seperti itu. Seseorang yang dulunya hidup sebagai orang yang kaya raya dan mendapatkan pelajaran kedisiplinan dan kehormatan namun hanya sebatas pengajaran bukan pendidikan, maka orang tersebut selanjutnya akan memberikan kebebasan kepada keturunannya. Sehingga implikasinya perhatian adalah suatu hal yang langka bagi keturunannya. Proses tersebut adalah salah satu hal yang unik dari proses pengoperan tongkat estafet.

Terkadang, seorang pengoper tongkat estafet melakukan kebalikan dari apa yang dialaminya saat berlari membawa tongkat, saat menjalani proses belajar dalam hidupnya kepada keturunannya. Hal tersebut karena orang tersebut telah belajar bahwa apa yang telah berbekas dalam proses kehidupannya tersebut adalah suatu hal yang tidak mengenakkan sehingga keturunannya tidak boleh merasakan apa yang telah dirasakannya dalam perjalanan hidupnya. Terkadang, seorang pengoper tongkat tidak bisa menyelesaikan misi hidupnya kemudian membebankannya kepada keturunannya sehingga tanpa sadar ia telah menemukan dirinya telah menjadi seorang diktator.

Sebuah generasi yang sukses, sebenarnya adalah kesuksesan generasi sebelumnya. Kesuksesan anak adalah kesuksesan orang tuanya. Kesuksesan murid adalah kesuksesan gurunya. Karena generasi sebelumnya atau pengoper tongkat estafetlah yang menciptakan (membentuk) generasi saat ini, baik secara sadar ataupun tidak sadar.

Pendidikan, regenerasi, bukanlah hal yang mudah. Kondisi generasi saat ini, adalah ciptaan dari generasi sebelumnya. Kondisi saat ini adalah keputusan yang telah dibuat baik secara sadar ataupun tidak sadar, di masa lalu. Kesimpulannya adalah saat menjadi pengoper tongkat estafet, kesadaran penuh bahwa kita adalah penentu kondisi di kemudian hari adalah hal yang utama.

Salam, semoga bermanfaat…