Klik "ide judul blog" untuk membaca tulisan ide dari judul blog...

Rabu, 11 Maret 2015

MOTIF/ MOTIVASI

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar percakapan seperti ini:

Si A = Mau ke mana bro ?

Si B = Mau ke perpus [misalnya] dulu, bro ! [tanda seru menandakan bahwa orang yang berkata sedang bersemangat]

[Si A pun tersentak heran, sehingga memunculkan pertanyaan di dalam hati: untuk apa Si B ke perpus ?] Si A pun menanggapi:

Si A = Kau ada motif lagi kaaah ?!

[FIN]

Perkataan “kau ada motif lagi kaaah ?!” jika diartikan sama dengan motivasi. Kata itulah (motif/ motivasi) yang akan dibahas dalam tulisan ini.

Teringat seorang motivator yang baru saja terkenal, namanya Dr. Ibrahim Elfiky. Ia mengatakan bahwa sebuah hasil (baik itu positif maupun negatif) berawal dari fikiran. Siklusnya adalah dari fikiran, kemudian fikiran yang berulang-ulang menimbulkan emosi/ perasaan. Perasaan inilah yang menjadi bahan bakar penggerak tubuh. Perasaan atau emosi dalam siklus tersebut sama dengan motif/ motivasi.

Mengacu pada siklus yang dikatakan oleh Dr. Ibrahim Elfiky, maka segala tindakan kita digerakkan oleh emosi (menurut Daniel Goleman, emosi berasal dari kata muuvre bahasa inggris, move, yang artinya bergerak). Dengan begitu, jika pada saat ini kita sedang berada di rumah, lantas esok paginya kita pergi ke suatu tempat (ke tempat kerja misalnya), maka untuk sampai ke tempat kerja, tubuh kita digerakkan oleh emosi. Seseorang pergi ke suatu tempat, punya ‘motif’.

Hanya sekedar berbagi pengalaman. Saat sedang berpartisipasi dalam suatu kegiatan sosial, penulis terkadang mencoba mencari tahu motif dari orang-orang yang tergabung dalam kegiatan sosial tersebut. Entah apa yang mendasari pencarian tersebut. Mungkin karena sifat dasar kita (memiliki rasa ingin tahu). Karena hanya satu kemungkinan, jadi untuk saat ini pencarian tersebut memang didasari oleh sifat dasar kita, memiliki rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut, jika ingin memperoleh jawaban yang mendekati kebenaran, tentunya dengan ilmu, dan ilmu yang tepat adalah sosiologi (mungkin sosiologi, muncul dari pertanyaan seperti itu: apa yang mendasari orang-orang ‘bergerak’ ?).

Sampai di sini dulu,, terima kasih karena telah menyempatkan diri untuk membaca tulisan dalam blog ini !