Sebagaimana yang kita pahami bersama, benua atau yang bahasa Inggrisnya continent adalah daratan yang sangat luas. Luas daratan di bumi ini mencapai 148.940.000 km2 atau 29,2% dari luas bumi. Masih banyak misteri yang belum terungkap dari bumi ini. Karena rasa ingin tahunya, orang-orang meneliti bumi yang sangat luas ini. Karena akalnya, maka muncullah berbagai ilmu yang ‘hanya’ untuk mempelajari bumi ini. Ilmu yang paling umum adalah geografi, yang berasal dari kata geo dan graphien. Sebagaimana yang kita pahami bersama, terdapat berbagai cabang dari ilmu geografi, yaitu geografi fisik, geografi manusia, geografi teknik dan geografi wilayah. Geografi fisik, ilmu geografi yang mengkhususkan diri pada fisik bumi, yaitu: litosfer (kerak bumi atau lapisan terluar bumi), hidrosfer (air), atmosfer (udara) dan biosfer (lingkungan hidup). Pengkhususan litosfer terbagi menjadi geomorfologi, geologi, dan ilmu tanah. Pengkhususan hidrosfer terbagi menjadi hidrologi (siklus air) dan oseanografi (samudra). Pengkhususan atmosfer terbagi menjadi meteorologi (cuaca) dan klimatologi (iklim). Pengkhususan biosfer terbagi menjadi zoogeografi dan fitogeografi. Geografi manusia, ilmu geografi yang mengkhususkan diri pada manusia dan terbagi menjadi lima, yaitu: geografi ekonomi, geografi sosial, geografi politik, geografi industri dan demografi (kependudukan). Geografi teknik, terbagi menjadi kartografi (ilmu mengenai peta) dan pengindraan jauh. Geografi wilayah, terbagi menjadi tiga, yaitu geografi desa, geografi kota dan geografi regional.
Sungguh pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh para ahli masih belum mencukupi buktinya. Beberapa ahli telah menggagas idenya tentang proses terjadinya bumi. Para ahli tersebut adalah Alfred Wegener, Descartes, Eduard Suess, dan James Dana. Alfred Wegener menggagas bahwa bumi ini dahulu hanya terdiri dari satu benua, yaitu benua Pangaea (yang artinya keseluruhan bumi). Benua tersebut kemudian mengembang, berpisah, sehingga daratan bumi terlihat seperti yang ada sekarang. Gagasan itu berdasar pada garis pantai benua (sub kontinen), seperti Afrika, Amerika, Australia, India dan Antartika, yang memiliki keserasian. Layaknya sebuah permainan puzzle, jika benua-benua tersebut saling didekatkan, maka akan terlihat satu kesatuan daratan. Descartes menggagas bahwa bumi ini mengalami penyusutan karena perubahan suhu dari panas menjadi dingin. Perubahan suhu tersebut yang menyebabkan terjadinya gunung-gunung. Eduard Suess menggagas bahwa bumi dahulu terdiri dari dua benua, yaitu Laurasia dan Gondwana (hasil pengembangan dari benua Pangaea). Gagasan ini merupakan pengembangan dari gagasan Alfred Wegener. James Dana menggagas bahwa bentang alam bumi terbentuk dari pelapukan dan erosi. Bumi ini sangatlah luas, sehingga usaha untuk membuat teori seperti yang telah diusahakan para ahli haruslah disertai dengan fakta-fakta atau dasar-dasar yang sangat banyak, tidak hanya seperti yang dipaparkan para ahli (pendapat pribadi penulis). Selain itu, terdapat perihal mengenai asal bumi di dalam Al-qur’an, yaitu bumi ini berasal dari air.
Adapun gagasan yang unik, hanya bersifat candaan yang cukup menggelikan dalam tulisan ini, mengenai proses terbentuknya benua. Gagasan ini juga berdasar pada gagasan Alfred Wegener. Penyebab terbentuknya benua seperti sekarang ini adalah ulah seekor tupai yang berniat untuk hanya sekedar meletakkan kacangnya di atas daratan (Pangaea). Namun, ternyata kacang itu diletakkan pada titik paling rapuh bumi sehingga dari titik paling rapuh itu, daratan terbelah. Tupai itu pun terjatuh bersama kacangnya pada kedalaman bumi, hingga inti bumi. Saat sampai di inti bumi, kacangnya menggelinding dan tupai itu pun mengejarnya sehingga inti bumi berputar-putar. Berputar-putarnya inti bumi kemudian membuat daratan menjadi terbelah-belah, mengembang. Karena tidak ingin berpisah dengan sumber makanannya, para Jerapa menggigit makanannya itu agar mereka tidak berpisah dari sumber makanannya. Akan tetapi karena gerakan terbelahnya bumi sangat kuat, maka para Jerapa akhirnya berpisah dari makanannya dan lehernya menjadi panjang saat mempertahankan makanannya itu (teori mengapa leher Jerapa panjang). Gagasan ini dapat dilihat pada film Ice Age 4. Pada awalnya, penulis bertanya dalam hati: apa menariknya film itu? Mengapa film itu dapat menjadi film yang ditayangkan di bioskop? Film-film bioskop kan film-film yang bagus. Namun, setelah menonton film tersebut dua kali, pertanyaan penulis akhirnya terjawab. Ice Age 4 adalah mungkin sebuah film yang bersifat saintis (ilmu pengetahuan alam) yang dikemas dalam bentuk humoris. Sepertinya ada pesan-pesan yang secara tidak langsung disampaikan melalui film tersebut. Jika tidak teliti, sifat saintis dari film itu kemungkinan tidak didapatkan. Film Ice Age 4 inilah yang memunculkan ide tulisan yang berjudul benua ini.
Musim, Cuaca dan Iklim
Tanpa ke luar angkasa pun, kita dapat mengetahui bahwa bumi berbentuk bola (bulat), tidak berbentuk bulat sempurna, posisinya di galaksi tidak berdiri tegak melainkan miring 23,5°, berotasi dan berrevolusi berlawanan arah jarum jam atau dari arah barat ke timur, dan lain-lain. Semua pengetahuan itu berkat penelitian-penelitian yang memiliki sejarah yang cukup panjang oleh para ahli.
Untuk mempelajari bumi, para ahli memberi garis khayal pada bumi, yaitu garis lintang (horizontal) dan garis bujur (vertikal). Perbedaan keletakan garis bujur dari suatu daratan menyebabkan perbedaan waktu sedangkan perbedaan keletakan garis lintang menyebabkan perbedaan musim dan iklim. Posisi bumi terhadap matahari menyebabkan terjadinya perbedaan musim dalam satu tahunnya (satu putaran bumi mengelilingi matahari atau satu kali revolusi). Karena negara Indonesia berada pada garis lintang 0°, maka negara tersebut ataupun daratan-daratan lain, menerima panas dari bumi secara tegak lurus, sehingga hanya terdapat 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Posisi bumi terhadap matahari pun mengakibatkan terjadinya perbedaan iklim (keadaan cuaca dalam lingkup daerah yang cukup luas selama kurang lebih 30 tahun), yaitu iklim tropis pada 23,5° LU sampai 23,5° LS, iklim sub tropis pada 23,5° LU sampai 40° LU dan 23,5° LS sampai 35° LS, iklim sedang pada 40° LU sampai 60,5° LU dan 35° LS sampai 66,5° LS, iklim dingin yang berada pada kedua kutub bumi.
Cuaca adalah kondisi udara suatu daerah (tidak luas) dalam jangka waktu satu hari (bumi berotasi satu kali 360°). Selain penyebab posisi bumi terhadap matahari (iklim matahari), kondisi spesifik suatu daratan juga memberi pengaruh terhadap cuaca (iklim fisis), yaitu iklim lautan, iklim dataran rendah, iklim dataran tinggi dan iklim gunung. Selain pembagian iklim tersebut, para ahli juga mengklasifikasikan iklim yang salah satunya adalah berdasarkan curah hujan (Schmidt –Ferguson). Dalam klasifikasi Mohr, bulan diklasifikasikan berdasarkan jumlah curah hujan hariannya (banyaknya hujan yang jatuh pada bumi dalam satu hari). Jika dalam satu bulan, hujan yang jatuh ke suatu daerah jumlahnya adalah lebih kecil dari 60 mm, maka bulan tersebut dikatakan bulan kering karena jumlah hujan yang turun tergolong sedikit. Jika dalam satu bulan, hujan yang turun berjumlah 60 hingga 100 mm, maka bulan tersebut dikatakan bulan lembab dan jika dalam satu bulan hujan yang turun berjumlah lebih dari 100 mm, maka bulan tersebut dikatakan bulan basah karena hujan yang turun dianggap banyak. Klasifikasi Mohr tersebut kemudian digunakan oleh Schmidt dan Ferguson untuk membagi iklim. Schmidt dan Ferguson membagi iklim menjadi delapan, yaitu iklim tipe A (sangat basah), tipe B (basah), C (agak basah), D (sedang), E (agak kering), F (kering), G (sangat kering), dan H (luar biasa kering). Rasa ingin tahu terhadap iklim, memunculkan ilmu klimatologi sedangkan rasa ingin tahu terhadap cuaca memunculkan ilmu meteorologi.
Adapun daratan yang berada di kutub utara dan kutub selatan mempunyai iklim yang sama (iklim dingin) namun berbeda. Jika dibandingkan antara daratan di kutub utara dengan daratan di kutub selatan, maka suhu yang berada di kutub selatan lebih dingin dari suhu di kutub utara. Hal tersebut juga disebabkan oleh kemiringan 23,5° bumi. Diperolehnya sedikit sinar dari matahari mengakibatkan suhu daratan kutub utara sedikit lebih tidak dingin dari suhu daratan kutub selatan. Hal tersebutlah yang membuat daratan di kutub utara lebih diminati oleh makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan) daripada daratan di kutub selatan.
Empat Elemen: Udara, Air, Tanah dan Api
Menurut mitos Cina Kuno, api murni berasal dari Naga. Namun menurut penulis api murni berasal dari matahari. Matahari lebih besar dan memiliki bentuk yang serupa dengan bumi. Benda langit inilah yang memungkinkan terjadinya kehidupan di bumi, dan interaksi antara matahari dengan bumi menentukan kondisi bumi. Garis edar bumi yang mengelilingi matahari tidaklah berbentuk lingkaran sepenuhnya, melainkan berbentuk elips. Hal tersebut yang menyebabkan terkadang dalam beberapa bulan terasa sangat panas, saat itulah jarak terdekat bumi dengan matahari.
Tanah merupakan rumah bagi flora dan tempat berpijak bagi fauna dan manusia. Tiap-tiap daratan memiliki kandungan tanah yang berbeda-beda. Hal tersebut kemudian mengakibatkan perbedaan jenis-jenis tumbuhan antar daerah maupun perbedaan kualitas. Untuk mengatasi kandungan tanah yang tidak mendukung ataupun untuk meningkatkan produksi tanaman dalam suatu daerah, maka dibuatlah pupuk untuk memanipulasi kandungan tanah. Namun, pupuk juga memiliki efek samping yang tidak baik bagi tanaman. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pupuk akan menurunkan kualitas tanah sehingga kandungan nutrisi tanaman akan berkurang.
Pepatah lama mengatakan bahwa air itu abadi. Hal tersebut ada benarnya, berdasarkan hasil penelitian terdapat sebuah fenomena alam: siklus hidrologi. Air di bumi terbagi menjadi dua, yaitu air laut dan air tawar, yang sudah menjadi pengetahuan umum (common sense). Dalam kitab Al-Qur’an pun dinyatakan bahwa air laut dan air tawar tidak akan pernah menyatu. Pernyataan tersebut menunjuk pada air payau, sebuah lingkungan hidup perairan yang menghasilkan hewan perairan yang khas. Menurut gagasan para ahli, struktur air dapat dirubah sehingga menjadi obat suatu penyakit. Airlah juga yang menjadi kebutuhan dasar makhluk hidup. Tanpa makanan manusia dapat bertahan selama sekitar satu minggu sedangkan tanpa air manusia tidak dapat bertahan lebih lama. Terlebih tanpa udara.
Udara merupakan elemen alam yang paling rumit, karena kasat mata. Namun, walaupun seperti itu udara adalah nyata, memiliki struktur, memiliki massa. Interaksi antara matahari dengan udara bumi mengakibatkan suhu permukaan bumi berbeda-beda. Dalam sebuah teori (suhu udara vertikal) dikatakan bahwa setiap naik 100 m, maka suhu udara akan berkurang sebanyak 1°C, setiap turun 100 m suhu udara akan bertambah sebanyak 1°C. Selain suhu udara secara vertikal, suhu udara juga menyebar secara horizontal. Tiap-tiap daratan memiliki suhu yang berbeda-beda yang disebabkan oleh perbedaan intensitas penyinaran atau sudut datang sinar matahari. Penyinaran matahari terhadap bumi kemudian memberi pengaruh terhadap kandungan udara atau massa udara pada masing-masing daratan.
Hal tersebut yang kemudian mengakibatkan terjadinya angin atau udara yang bergerak. Seperti halnya air yang bergerak dari dataran tinggi ke dataran rendah, udara pun bergerak, dari daerah yang bertekanan tinggi (suhu udara rendah) ke daerah yang bertekanan rendah (suhu udara tinggi). Selain itu udara juga mengandung zat air yang telah berubah wujud dalam bentuk gas (uap). Zat air yang dikandung udara kemudian menentukan kelembabannya. Namun zat air yang dapat dikandung oleh udara juga terbatas. Apabila zat air yang dikandung oleh udara telah penuh, maka uap air akan berubah wujud kembali menjadi air dalam bentuk embun.
Berbagai Macam Sub Kontinen
Sub kontinen atau daratan hasil pecahan benua, berada di atas perairan yang kemudian dinamakan pulau. Sub kontinen (pulau) yang terbentuk dari pecahan benua menghasilkan pola tertentu, yaitu island, a chain of island dan archipelago (arc). Suatu pulau disebut island jika hanya terdiri dari satu pulau. Suatu pulau yang terletak bersama dengan pulau-pulau lain dan terletak secara berantai, berjejer atau berderet, maka kepulauan itu disebut a chain of island, dan jika suatu kepulauan mempunyai keletakan pulau yang tidak beraturan, maka pulau itu disebut archipelago (seperti kepulauan Indonesia).
Penutup
Menurut penulis, tulisan ideal adalah tulisan yang memiliki bagian pendahuluan atau pengantar, isi dan penutup. Bagian pendahuluan atau pengantar berfungsi untuk mengantar pembaca menuju pembahasan atau agar pembaca tidak ‘kaget’. Bagian isi dari tulisan ini membahas benua, akan tetapi terdapat juga bagian yang membahas mengenai empat elemen: udara, air, tanah dan api yang mungkin tidak berhubungan dengan topik pembahasan, namun penulis merasa ingin untuk menuliskannya. Oleh karena itu pada bagian tersebut tulisan terkesan terburu-buru.
Tulisan adalah komunikasi antar penulis dan pembaca. Komunikasi ideal menurut penulis adalah komunikasi yang tidak hanya mengandung bagian pendahuluan, isi dan penutup. Akan tetapi juga dilihat dari feedback atau tanggapan dari pembaca. Hal tersebutlah yang juga dapat dikatakan sebagai tolak ukur utama dari sebuah komunikasi. Oleh karena itu, setelah membaca tulisan ini, mohon untuk memberi tanggapan atau komentar. Sekian dan terima kasih.