Klik "ide judul blog" untuk membaca tulisan ide dari judul blog...

Kamis, 24 Desember 2015

Rezeki yang Datangnya tidak Disangka-Sangka


Sumber foto:  https://ustadzkholish.files.wordpress.com/2010/02/brg-5.jpg

Ada tiga jenis alarm dalam hidupku: yang pertama adalah alarm HP; yang kedua adalah alarm sosial, dan yang ketiga adalah alarm finansial. Alarm jenis pertama sering berbunyi pada waktu subuh atau pada hari-hari penting; alarm jenis kedua (alarm sosial) berbunyi saat ‘rekening bank emosi’ ku sudah mulai menipis atau perasaanku sudah mulai tidak peka lagi terhadap lingkungan sosialku, dan alarm ketiga akan berbunyi saat uang di dompetku menipis.

Hari Rabu ini (23 Desember 2015), alarm jenis ketiga-ku berbunyi, hati menjadi was-was karena uang bensin pun tidak cukup, padahal bensin motorku sudah mendekati error. Tanpa motor, atau tepatnya tanpa bensin, gerak-gerikku menjadi terbatas. Dalam kondisi finansial seperti ini, otakku dikuasai oleh pemikiran-pemikiran yang bersifat finansial, dan pengetahuan-pengetahuan terkait ekonomi yang pernah kupelajari muncul seketika. Berikut adalah pemikiran-pemikiran yang muncul di kepalaku saat itu:

“Bagaimana caranya agar saya bisa punya uang saat ini???”

“Orang kaya menjadi semakin kaya dan orang miskin akan tetap miskin, karena pada saat mendapatkan uang, mindset keduanya berbeda. Mindset orang kaya yang semakin kaya adalah bagaimana caranya agar uang yang diperolehnya dapat bertambah banyak ?, sedangkan mindset orang miskin yang tetap miskin adalah mau belanja apa ya dengan uang ini? (kutipan dari buku Financial Revolution, karya Tung Desem Waringin).”

“Saya telah berusaha untuk memiliki mindset orang kaya yang semakin kaya, sebelumnya. Namun pada ujung-ujungnya kondisi finansialku seperti ini juga. Lantas, saya harus bagaimana lagi ??”

“Tiap makhlukh hidup di muka bumi ini tidak diciptakan melainkan rezekinya telah dijamin, bahkan binatang melata pun telah dijamin rezekinya oleh Sang Pemberi Rezeki. Binatang melata saja rezekinya dijamin, apalagi saya sebagai manusia ?? Tapi mengapa Sang Pemberi Rezeki membiarkanku dalam kondisi seperti ini ?? Bagaimana caranya agar uang di dompetku ini dapat bertambah??”

“apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan uang ??”

Saya pun menjadi galau.

Pikiran-pikiran tersebut bermunculan saat saya sedang mengendarai motor menuju kantor pajak Makassar untuk suatu urusan. Kemudian, pada saat berpikir itu, telepon genggamku berdering. Sayapun menghentikan motorku.

“021****.. Wah, ini dari Jakarta. Sayapun dengan segera memencet tombol hijau di HP-ku”.

Ternyata, telepon tersebut membawa kabar gembira bagi saya. Apa yang kubutuhkan, saat itu juga datang kepadaku, secara tiba-tiba dan tidak disangka-sangka !! Benar-benar rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka !! Saldo di rekeningku bertambah !

Apa yang kuperoleh tersebut bukannya tanpa usaha, melainkan hasil dari kesabaran atas usaha yang telah kulakukan sebelumnya. Beberapa bulan yang lalu saya telah membuat sebuah tulisan untuk sebuah jurnal, dan hasil dari kerjaku tersebut baru kuperoleh saat ini. Tuhan memang telah menjamin rezeki untuk semua makhluk hidup di muka bumi ini, namun rezeki tidak akan diperoleh tanpa usaha. Burung-burung akan bangun di pagi hari untuk mencari rezeki berupa cacing, binatang melata seperti kadal harus berusaha untuk memperoleh rezeki berupa makanan, bahkan seekor nyamuk pun mempertaruhkan nyawanya untuk memperoleh rezeki berupa darah.

Uang yang kuperoleh memang tidak stabil atau tidak terjamin untuk kebutuhan hidupku, namun di balik semua itu terdapat rasa syukur. Saat alarm finansialku berbunyi, itu tandanya saya harus bergerak ! Saya harus berfikir ! Alam telah mendidikku untuk tidak menjadi pemalas. Saat alarm finansialku berbunyi, maka akan bermunculan ide-ide kreatif, otakku pun bekerja ! Kita harus belajar dan terus belajar untuk memperoleh ilmu, karena dengan ilmu hidup akan menjadi lebih mudah. Pembelajaran dalam hidup ini tidak akan pernah berhenti, karena belajar adalah kebutuhan !

Rabu, 11 Maret 2015

MOTIF/ MOTIVASI

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar percakapan seperti ini:

Si A = Mau ke mana bro ?

Si B = Mau ke perpus [misalnya] dulu, bro ! [tanda seru menandakan bahwa orang yang berkata sedang bersemangat]

[Si A pun tersentak heran, sehingga memunculkan pertanyaan di dalam hati: untuk apa Si B ke perpus ?] Si A pun menanggapi:

Si A = Kau ada motif lagi kaaah ?!

[FIN]

Perkataan “kau ada motif lagi kaaah ?!” jika diartikan sama dengan motivasi. Kata itulah (motif/ motivasi) yang akan dibahas dalam tulisan ini.

Teringat seorang motivator yang baru saja terkenal, namanya Dr. Ibrahim Elfiky. Ia mengatakan bahwa sebuah hasil (baik itu positif maupun negatif) berawal dari fikiran. Siklusnya adalah dari fikiran, kemudian fikiran yang berulang-ulang menimbulkan emosi/ perasaan. Perasaan inilah yang menjadi bahan bakar penggerak tubuh. Perasaan atau emosi dalam siklus tersebut sama dengan motif/ motivasi.

Mengacu pada siklus yang dikatakan oleh Dr. Ibrahim Elfiky, maka segala tindakan kita digerakkan oleh emosi (menurut Daniel Goleman, emosi berasal dari kata muuvre bahasa inggris, move, yang artinya bergerak). Dengan begitu, jika pada saat ini kita sedang berada di rumah, lantas esok paginya kita pergi ke suatu tempat (ke tempat kerja misalnya), maka untuk sampai ke tempat kerja, tubuh kita digerakkan oleh emosi. Seseorang pergi ke suatu tempat, punya ‘motif’.

Hanya sekedar berbagi pengalaman. Saat sedang berpartisipasi dalam suatu kegiatan sosial, penulis terkadang mencoba mencari tahu motif dari orang-orang yang tergabung dalam kegiatan sosial tersebut. Entah apa yang mendasari pencarian tersebut. Mungkin karena sifat dasar kita (memiliki rasa ingin tahu). Karena hanya satu kemungkinan, jadi untuk saat ini pencarian tersebut memang didasari oleh sifat dasar kita, memiliki rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut, jika ingin memperoleh jawaban yang mendekati kebenaran, tentunya dengan ilmu, dan ilmu yang tepat adalah sosiologi (mungkin sosiologi, muncul dari pertanyaan seperti itu: apa yang mendasari orang-orang ‘bergerak’ ?).

Sampai di sini dulu,, terima kasih karena telah menyempatkan diri untuk membaca tulisan dalam blog ini !