sumber foto: http://www.pusatgratis.com
Dalam dunia pembelajaran, terdapat tiga istilah yang mirip namun berbeda dan terkadang menimbulkan kekeliruan. Istilah yang dimaksud adalah pengajaran, pendidikan dan pelatihan. Pengajaran adalah suatu proses pemindahan ilmu atau materi dari guru ke murid yang cukup hanya untuk dimengerti atau dipahami saja. Pendidikan adalah suatu proses pemindahan ilmu atau materi dari guru ke murid dan ilmu atau materi tersebut tidak hanya sekedar untuk dimengerti atau dipahami saja, tetapi lebih dari itu. Murid harus menghayati ilmu atau materi tersebut dan dilaksanakan dalam perbuatan. Pelatihan adalah suatu proses pengasahan atau pengembangan diri untuk memperoleh suatu kemampuan atau keterampilan.
Ilmu atau materi yang dilakukan dengan proses pengajaran adalah ilmu atau materi yang bersifat teori, seperti: teori kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), teori-teori komunikasi, dan lain sebagainya. Ilmu atau materi tersebut cukup hanya untuk dimengerti atau dipahami saja. Ilmu atau materi yang dilakukan dengan proses pendidikan adalah ilmu yang sering dikenal dengan Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan lain sebagainya. Pendidikan Agama maupun Pendidikan Kewarganegaraan dalam prosesnya menuntut murid untuk melaksanakan apa yang telah disampaikan oleh guru. Ilmu atau materi yang dilakukan dengan proses pelatihan adalah ilmu beladiri, seni, dan lain sebagainya. Untuk menguasai suatu keterampilan tertentu, murid harus berlatih
Proses belajar yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah proses berlatih untuk memperoleh keterampilan mengetik 10 jari. Dalam sebuah buku yang berjudul "The 8th Habit" karya Stephen Covey, dikatakan bahwa kita telah melewati tiga zaman dan sedang berada pada zaman keempat: zaman pekerja informasi/ pengetahuan. Ketiga zaman sebelumnya adalah zaman berburu dan mengumpulkan makanan, zaman bercocok tanam dan zaman industri. Pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan, setiap orang harus pandai berburu untuk bertahan hidup. Pada zaman bercocok tanam, setiap orang harus pandai bercocok tanam untuk bertahan hidup dan agar hasil yang diperoleh lebih baik dari zaman berburu dan mengumpulkan makanan. Pada zaman industri, orang-orang membangun pabrik dan mempekerjakan orang-orang lainnya agar hasil yang diperoleh lebih besar. Oleh karena itu, orang-orang berlatih untuk memperoleh keterampilan tertentu yang berhubungan dengan jenis suatu pabrik. Pada zaman pekerja informasi/ pengetahuan yang sedang dijalani ini, keterampilan berkomputer sebaiknya dimiliki, dan keterampilan yang termasuk dalam keterampilan dasar dalam berkomputer adalah mengetik dengan 10 jari (karena kita hanya memiliki 10 jari tangan).
Sebelum berlatih mengetik 10 jari, pemahaman terhadap keyboard sangat dibutuhkan. Terdapat berbagai macam keyboard, dan yang paling umum digunakan di Indonesia adalah Keyboard Qwerty. Nama tersebut diambil dari tata letak tombol huruf jika dibaca dari kiri ke kanan. Secara umum tombol keyboard terdiri dari tombol: simbol bendera (logo Windows), Esc (Escape), Tab (Tabulator), Shift, Alt (Alternative), Ctrl (Control), Enter, F1 (Function1), F2 (Function2) hingga F12 (Function12), ScrLk (Scroll Lock), NumLk (Number Lock), Caps Lock (Capitals Lock), PrtSc (Print Screen), Ins (Insert), Del (Delete), Home, Pg Up (Page Up), Pg Dn (Page Down), End, tanda panah kiri, kanan, atas dan bawah, angka dari 0 hingga 9, huruf dari A hingga Z, tombol Space dan Backspace, serta tanda baca dan simbol-simbol sederhana. Walaupun fungsi-fungsi tombol keyboard yang telah disebutkan merupakan pengetahuan umum, namun dalam tulisan ini fungsi-fungsi tersebut akan dibahas untuk tujuan tertentu.
Tombol Escape berfungsi untuk membatalkan (Cancel) pilihan jika ada jendela pilihan yang muncul. Tombol Alternatif (Alt) berfungsi sesuai dengan namanya, yaitu sebagai alternatif bagi mouse. Jika mouse sedang rusak, maka keyboard dapat digunakan sebagai pengganti sementara, dan tombol yang akan banyak digunakan adalah tombol Alt. Tombol Control adalah sebuah tombol yang tidak dapat berfungsi sendiri. Tombol tersebut selalu berkombinasi dengan tombol-tombol lain yang kemudian diistilahkan dengan Shorcut Key. Scroll Lock, Number Lock, dan Caps Lock berfungsi sesuai dengan namanya, yaitu untuk mengunci. Scroll Lock berfungsi untuk mengunci fungsi scroll pada layar, Number Lock berfungsi untuk mengunci tombol nomor, dan Caps Lock berfungsi untuk mengunci agar tombol-tombol huruf menjadi huruf kapital. Tombol Print Screen (PrtSc) berfungsi untuk mencetak atau menyimpan gambar yang sedang tampil pada layar komputer. Tombol Insert berfungsi untuk menukar karakter. Tombol Delete berfungsi untuk menghapus karakter di sebelah kanan/depan "I Beam". Tombol Backspace yang merupakan kebalikan dari tombol Space berfungsi untuk menghapus karakter di sebelah kiri/belakang "I Beam". Walaupun memiliki kemiripan, tombol Backspace dan Delete memiliki perbedaan yang signifikan. Saat sedang berada pada jendela folder (Windows Explorer), Backspace berfungsi sebagai tombol navigasi "Back" sedangkan tombol Delete berfungsi untuk menghapus file atau folder.
Selain fungsi-fungsi tombol keyboard satu per satu, terdapat juga fungsi-fungsi tombol kombinasi yang biasa disebut Shorcut Key. Beberapa shortcut key yang biasa digunakan adalah: Alt + Tab, tombol logo Windows + Tab, tombol logo Windows + D, Ctrl + Shift + Esc, Alt + F4, Ctrl + C, Ctrl + X, Ctrl + V, Ctrl + S, Ctrl + P, dan lain sebagainya. Jika terdapat beberapa jendela yang sedang berjalan, maka dapat digunakan Shorcut Key: "Alt + Tab" atau "logo Windows + Tab". Shorcut Key tersebut berfungsi untuk mengefisiensikan perpindahan dari jendela satu ke jendela lain. Perbedaan antara kedua shortcut key tersebut hanyalah dari tampilan. Shorcut Key "Logo Windows + D" berfungsi untuk kembali ke tampilan Desktop secara cepat. "Ctrl + Shift + Esc" berfungsi untuk membuka jendela Task Manager. "Alt + F4" berfungsi untuk menutup jendela, dan apabila sedang berada pada tampilan desktop kemudian menekan shortcut key tersebut, maka kita akan masuk pada menu shut down. Ctrl + C untuk menggandakan, Ctrl + X untuk memotong atau memindahkan, Ctrl + V untuk menempel (paste), Ctrl + S untuk menyimpan, dan Ctrl + P untuk mencetak (print).
Mengetik 10 jari adalah sebuah keterampilan yang diperoleh dengan cara berlatih dan tingkat penguasaan keterampilan tersebut akan sangat bergantung pada tingkat kemauan yang dimiliki. Kemauan untuk memiliki keterampilan mengetik 10 jari dapat didasari oleh satu alasan, yaitu dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan menulis/mengetik. Orang yang memiliki keterampilan mengetik 10 jari akan sangat berbeda dengan yang tidak memilikinya. Jika pembaca adalah salah seorang yang memiliki keterampilan mengetik 10 jari, maka pernyataan penulis tersebut pastilah dibenarkan. Dengan memiliki keterampilan mengetik 10 jari, pekerjaan yang dilakukan selama seharian, dapat diselesaikan hanya dalam 5 jam. Intinya, keterampilan mengetik 10 jari dapat lebih menghemat waktu.
Keterampilan mengetik 10 jari memang sulit untuk diperoleh, karena selain harus memiliki kemauan, dibutuhkan juga latihan yang konsisten. Dalam agama Islam diajarkan bahwa Allah SWT lebih menyukai pekerjaan yang sedikit tapi konsisten. Latihan mengetik 10 jari dapat dilakukan dengan perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, namun konsisten.
Sebenarnya, pembaca dapat memiliki atau mungkin membuat sendiri keyboard yang sesuai dengan keinginan kita. Huruf S berada pada urutan pertama, huruf A berada pada urutan kedua, dan seterusnya. Tapi penulis rasa, itu adalah hal yang rumit, jika kita bukan ahli elektronika. Jadi kita sebaiknya beradaptasi dengan lingkungan (keyboard).
Keterampilan mengetik 10 jari memang sulit untuk diperoleh, karena selain harus memiliki kemauan, dibutuhkan juga latihan yang konsisten. Dalam agama Islam diajarkan bahwa Allah SWT lebih menyukai pekerjaan yang sedikit tapi konsisten. Latihan mengetik 10 jari dapat dilakukan dengan perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, namun konsisten.
Sebenarnya, pembaca dapat memiliki atau mungkin membuat sendiri keyboard yang sesuai dengan keinginan kita. Huruf S berada pada urutan pertama, huruf A berada pada urutan kedua, dan seterusnya. Tapi penulis rasa, itu adalah hal yang rumit, jika kita bukan ahli elektronika. Jadi kita sebaiknya beradaptasi dengan lingkungan (keyboard).
Keyboard pada umumnya terdiri dari 3 baris dan 10 kolom untuk tombol-tombol huruf dan beberapa tanda baca. Kolom pertama adalah karakter Q, A, Z; kolom ke dua adalah karakter W, S, X; kolom ketiga karakter E, D, C; kolom keempat karakter R, F, V; kolom kelima karakter T, G, B; kolom keenam karakter Y, H, N; kolom ketujuh karakter U, J, M; kolom kedelapan karakter I, K, tanda koma (,); kolom kesembilan O, L, titik (.); dan kolom kesepuluh P, titik koma (;), garis miring (/). Dengan tata letak karakter-karakter tersebut, maka jari-jemari harus beradaptasi dengan cara melakukan pembagian wilayah kekuasan pada setiap jari yang dimiliki.
Tangan kiri memiliki wilayah kekuasaan pada kolom pertama hingga kelima dan tangan kanan pada kolom keenam hingga kesepuluh. Pada tangan kiri, jari kelingking memiliki wilayah kekuasaan pada kolom pertama, yaitu karakter Q, A, Z; jari manis memiliki wilayah kekuasaan pada kolom kedua, yaitu karakter W, S, X; jari tengah memiliki wilayah kekuasaan pada kolom ketiga, yaitu E, D, C; jari telunjuk memiliki wilayah kekuasaan pada kolom keempat dan kelima, yaitu R, F, V, dan T, G, B. Pada tangan kanan, jari telunjuk memiliki wilayah kekuasaan pada kolom keenam dan ketujuh, yaitu Y, H, N, dan U, J, M; jari tengah memiliki wilayah kekuasaan pada kolom kedelapan, yaitu I, K, tanda koma (,); jari manis memiliki wilayah kekuasaan pada kolom kesembilan, yaitu O, L, tanda titik (.); jari kelingking memiliki wilayah kekuasaan pada kolom kesepuluh, yaitu P, tanda titik koma (;), garis miring (/).
Adapun ibu jari pada kedua tangan memiliki wilayah kekuasaan pada tombol spasi. Hal tersebut menjelaskan mengapa ukuran tombol Spasi lebih panjang dari tombol-tombol lainnya. Selain itu, di kiri dan kanan juga terdapat tombol Shift. Tombol Shift di sebelah kiri adalah tanggung jawab tangan kiri, dalam hal ini jari kelingking, dan digunakan saat ingin mengkapitalkan atau mengganti karakter wilayah kekuasaan tangan kanan, sedangkan tombol Shift di sebelah kanan adalah tanggung jawab tangan kanan, dalam hal ini jari kelingking, dan digunakan saat ingin mengkapitalkan atau mengganti karakter wilayah kekuasaan tangan kiri.
Tangan kiri memiliki wilayah kekuasaan pada kolom pertama hingga kelima dan tangan kanan pada kolom keenam hingga kesepuluh. Pada tangan kiri, jari kelingking memiliki wilayah kekuasaan pada kolom pertama, yaitu karakter Q, A, Z; jari manis memiliki wilayah kekuasaan pada kolom kedua, yaitu karakter W, S, X; jari tengah memiliki wilayah kekuasaan pada kolom ketiga, yaitu E, D, C; jari telunjuk memiliki wilayah kekuasaan pada kolom keempat dan kelima, yaitu R, F, V, dan T, G, B. Pada tangan kanan, jari telunjuk memiliki wilayah kekuasaan pada kolom keenam dan ketujuh, yaitu Y, H, N, dan U, J, M; jari tengah memiliki wilayah kekuasaan pada kolom kedelapan, yaitu I, K, tanda koma (,); jari manis memiliki wilayah kekuasaan pada kolom kesembilan, yaitu O, L, tanda titik (.); jari kelingking memiliki wilayah kekuasaan pada kolom kesepuluh, yaitu P, tanda titik koma (;), garis miring (/).
Adapun ibu jari pada kedua tangan memiliki wilayah kekuasaan pada tombol spasi. Hal tersebut menjelaskan mengapa ukuran tombol Spasi lebih panjang dari tombol-tombol lainnya. Selain itu, di kiri dan kanan juga terdapat tombol Shift. Tombol Shift di sebelah kiri adalah tanggung jawab tangan kiri, dalam hal ini jari kelingking, dan digunakan saat ingin mengkapitalkan atau mengganti karakter wilayah kekuasaan tangan kanan, sedangkan tombol Shift di sebelah kanan adalah tanggung jawab tangan kanan, dalam hal ini jari kelingking, dan digunakan saat ingin mengkapitalkan atau mengganti karakter wilayah kekuasaan tangan kiri.
Butuh waktu agar kesepuluh jari beradaptasi dengan wilayah kekuasaannya masing-masing. Metode atau strategi latihan dapat diciptakan sendiri. Penulis sendiri, berlatih mengetik 10 jari secara autodidak sambil berbisnis (Terima Ketikan Komputer). Belajar sambil berbisnis adalah hal yang beresiko namun strategi tersebut dapat mempercepat proses latihan karena keterampilan mengetik 10 jari adalah hal yang harus dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dari pelanggan. Pada awalnya beberapa dari pelanggan tidak senang dengan hasil kerja penulis karena tidak tepat waktu. Setelah berpengalaman dalam mengetik bahan-bahan dari pelanggan, seperti surat, skripsi, koran, dll, alhasil keterampilan mengetik 10 jari pun dapat penulis miliki, dan hasil kerja pun selalu tepat waktu.
Apabila keterampilan mengetik 10 jari telah dimiliki, pengerjaan tugas kuliah akan lebih mudah dan cepat, kejahatan akademik: copy-paste pun akan cenderung tidak terjadi, dan masih banyak lagi manfaatnya. Ketika telah memiliki keterampilan mengetik 10 jari, kita akan menikmati kegiatan yang bernama mengetik. Kita dapat mengetik tanpa melihat keyboard, sehingga kita dapat melakukan hal lain, seperti menonton televisi atau berbicara dengan orang lain misalnya. Saat itulah kita akan berucap dalam hati: "JARI MEMANG TERCIPTA UNTUK KEYBOARD".