Sumber foto: kkpi.16mb.com
Sejak ditemukannya tabung hampa udara (vacum-tube) hingga penemuan micropocessor, pekerjaan menyimpan data, dan mengolah data berangsur-angsur menjadi semakin mudah. Penemuan tabung hampa udara yang berfungsi sebagai penguat sinyal, mengawali terciptanya komputer. Pada tahun 1946 tercipta ENIAC, komputer pertama di dunia. Komputer tersebut, terdiri dari 18.800 tabung hampa udara, mempunyai berat 30 ton, mempunyai ukuran: panjang 30 m, tinggi 2,4 m, Sehingga dibutuhkan suatu ruangan khusus untuk menempatkannya.
Transfer Resistor (transistor) yang merupakan pembaharuan dari tabung hampa udara merupakan
cikal bakal terciptanya komputer generasi ke dua. Dengan transistor, yang
membuat ukuran komputer menjadi lebih kecil, komputer generasi ke dua—seperti
MARK IV yang merupakan komputer pertama yang diproduksi di Jepang (yang diproduksi
di tahun 1957)—tercipta. Commercial
Computer (komputer komersial), komputer generasi ke dua (seperti IBM-7090 yang
diproduksi oleh Amerika), mulai menyebar luas di tahun 1960-an.
Komputer generasi ke
tiga seperti Apple Computer dan IBM S/360 kemudian tercipta dengan ditemukannya
Integrated Circuit-Chip (IC-Chip). IC-Chip
tercipta dengan pemikiran ingin mengembangkan konsep transfer resistor yang
membuat fisik alat penguat sinyal menjadi semakin lebih kecil. IC-Chip, terdiri
dari ribuan transistor yang telah diperkecil. Selanjutnya dengan masih ingin memperkecil
ukuran, LSI (Large Scale Integration)—yang
merupakan penggabungan dari beribu-ribu IC-Chip—tercipta, dan penemuan tersebut
mengawali komputer generasi ke empat. Perkembangan selanjutnya adalah diciptakannya
microprocessor, yang masih merupakan
komputer generasi ke empat.
Microprocessor ini kemudian dikenal dengan istilah Pentium.
Saya hidup di masa
komputer generasi ke empat. Tahun 2001, ayah membeli sebuah PC (Personal Computer) second, Pentium 2, seharga
Rp. 2.000.000. Di tahun itulah saya mulai mengenal komputer. Software pertama
yang kupelajari adalah paint. Saya menghabiskan waktu berjam-jam dengan
berlatih menggunakan software tersebut. Karena perasaan (emosi) adalah suatu
hal yang sulit untuk dideskripsikan, maka saya tidak tahu apa yang sedang kurasakan
saat ini. Saat membayangkan waktu menggambar dengan menggunakan paint dulu.
Mungkin emosi ini adalah dorongan untuk menggambar dengan menggunakan paint lagi.
Karena saat ini, saya ingin melakukan hal tersebut. Akan tetapi, tidak logis
juga jika emosiku saat ini adalah ingin menggambar dengan paint, karena saya
bisa saja menggunakan software Corel Draw untuk menggambar, yang akan lebih
efisien dan efektif daripada menggunakan software paint.
Jika dibandingkan
antara software paint dengan Corel Draw, software Corel Draw lebih efisien dan
efektif. Untuk membuat warna gradasi, saya harus membuat garis satu persatu di
software paint. Dengan Corel Draw, warna gradasi dibuat dengan sangat mudah.
Dengan adanya
komputer di rumah, di samping belajar paint, saya juga belajar mengetik 10
jari. Saya disarankan pula untuk mengadakan jasa pengetikan komputer, yang pada
waktu itu, saya masih SMA. Pengalaman pertamaku dari pelanggan pertamaku adalah
mengetik surat lamaran kerja. Satu lembar surat lamaran kerja, memakan waktu
sekitar satu hari untuk proses pengerjaannya. Pelanggan saya waktu itu terpaksa
datang bolak balik karena ia sudah mau mengambil surat lamarannya, sedangkan
saya masih mengerjakannya. Namun, setelah beberapa tahun berbisnis jasa
pengetikan komputer, jasa pengetikan komputer ini sudah cukup terkenal di
lorongku. Lorong 4, Jalan Kakatua II. Mahasiswa/ mahasiswi dari Universitas
Panca Sakti di Jl. Mangngerangi serta mahasiswa/ mahasiswi dari universitas
lain yang tinggal di Jalan Kakatua II datang ke rumah menggunakan jasaku jika
ada tugas mereka. Selain surat lamaran kerja, saya juga pernah menerima koran
dan skripsi untuk kuketik, dari pelangganku.
Software yang
kemudian kupelajari adalah Adobe Photoshop. Sayapun membeli buku untuk
mempelajarinya. Dengan mempelajari software tersebut, akhirnya saya bisa
menggunakannya. Dengan kemampuan menggunakan Photoshop, saya memanipulasi
foto-foto tetanggaku. Ada yang ingin mengganti background, ada yang ingin
membuat foto hitam putih-nya menjadi foto berwarna, dll. Akhirnya dengan hasil
kerja saya itu, saya juga mendapatkan hasil.
Di samping
mempelajari Adobe Photoshop, saya juga tertarik dengan software Corel Draw.
Saya menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajarinya. Dengan kemampuan
design grafis dengan Corel Draw, saya membuat design: logo, baju kaos, dan pin.
Selain itu, saya
juga tertarik dengan software pembuat animasi: Macromedia Flash MX dan 3D
Studio Max, serta software Auto CAD. Namun software yang sempat kupelajari
hanyalah Macromedia Flash MX dan 3D Studio Max. Dengan bahasa pemrograman
Action Script yang terdapat dalam software Macromedia Flash MX, saya belajar
membuat game. Akhirnya, beberapa game telah berhasil kubuat. Dengan mengetahui
bahasa pemrograman, saya pun berencana membuat produk sistem informasi
arkeologi dengan menggunakan bahasa pemrograman action script yang masih dalam
proses pengerjaan bersama kawan-kawan sekelompokku sekarang ini—dalam rangka
tugas kuliah.